Rabu, 01 Juni 2016

Kepada; Kolega Paling Kupercaya

Semoga ia tidak pernah membacanya.

Selamat malam Kolega,

Kepadamu aku ingin katakan,
Bahwasanya hari ini aku hampir lupa!

Aku yang tengah berusaha rela (dengan mengikhlaskanmu dengan segala keterbatasan yang kupunya juga mengikisi sendiri emosi yang hampir selalu meledak-ledak dalam kepala), tadi siang usahaku agaknya sia-sia. 

Perkara kamu, ternyata aku masih terluka.

Tapi mengapa pula aku masih merasa demikian? Padahal pada diriku sendiri aku sudah merapal janji, untukmu aku harus berusaha ikhlas.

Ikhlas.

Lepas.

Rela.

Selanjutnya setelah usahaku yang sia-sia itu, aku sampai pada sebuah tempat beraroma rumah, di sana, aku istirahatkan segalanya. Sehingga kupikir, setelah bangun nanti, lukaku sudah kulupa.

Jadi dalam lelah jiwaku tadi, aku memejam mata.

Tidak sulit. Terlalu mudah malah untuk terlelap kala lelah.

Dan dalam tidurku yang seperti terperangkap, aku bermimpi; tentangmu, Kolegaku.

Di sana, semua luka terkuak. Entah itu kamu atau aku yang jadi peran utamanya. Yang jelas, kita sama-sama punya pengaruh besar. Dan aku merasa kacau. Begitu kacau.

Hingga aku terjaga pada sebuah sore berangin, dan mengingat-ingat mengapa mimpiku bisa demikian dingin.

Dan tersadar, bahwa aku telah begitu dungu untuk lupa, bahwa rapal janjiku adalah untuk rela.

Baiklah,

Baik, Kolega.

Satu Juni malam ini, aku ingin bilang pada orang-orang, kalau aku baik-baik saja. Juga akan berusaha baik-baik saja. Untuk esok, dan kedepannya.

Orang-orang itu akan bertugas untuk mengingatkanku.

Sementara tugas milkimu, hanya untuk mengikis harapku, yang kadang terlalu naif dan menjulang ketinggian, sampaisampai mengungguli keterbatasanku.

Aku tahu, hal itu mudah bagimu. Jadi kuharap, kamu mau membantu.

Karena kamu adalah rekan yang paling kupercaya, maka baiknya, jangan pernah kamu kacaukan keyakinanku.

Padamu. 
Tempat di mana kusimpan semuanya.
Tawa, duka, dan cerita.

Dan pada akhirnya, memang aku yang harus rela, karena untuk berharap, rasanya aku sudah terlalu renta.


___

June, 2016







0 komentar:

Posting Komentar

Ad Banner

Ad Banner
keles

About me

Laman ini,

Biar jadi rumah para gerutu.

Keluhku pada langit abu-abu.