Di suatu
malam yang gelisah dan penuh nyamuk nyamuk hitam yang berdarah-darah, rasanya
sangat buruk dan aneh sekali.
Maka dari itu…. Nyamuk nyamuk sudah bukan jadi
perkara.
Padahal kipas angin berusaha dengan tidak sepenuh hati membantai
nyamuk nyamuk payah.
Membantai? Bukan dibantai, hanya saja diusir secara halus
sekali, tapi nyamuk nyamuk tidak peduli.
Mungkin semua nyamuk di alam semesta
memang diciptakan keras kepala.
Entahlah sekeras apa, padahal kepalanya kecil
sekali.
Nyamuk
nyamuk gendut yang menyebalkan.
mereka minum dan makan dari kulit manusia yang
bolong bolong.
Nyamuk nyamuk yang mungkin tidak diberi ganjaran atas apa yang
mereka lakukan.
Seharusnya aku tidak perlu membuang-buang waktu.
Menulis tentang nyamuk nyamuk.
Tapi ya tak apalah.
Aku menulis tanpa berpikir apapun,
nyamuk nyamuk payah memang tidak perlu dipikirkan.
nyamuk nyamuk payah memang tidak perlu dipikirkan.
untuk apa kan memikirkan hal yang payah.
betul begitu?
entahlah. nyamuk nyamuk... pembencimu bertambah setiap waktu
tanpa pernah ada pencinta.
tidak ada yeng mencintaimu bangsamu kan?
kecuali... mungkin Tuhan?
atau kalaupun bukan Tuhan, hanya bangsamu sendiri yang begitu.
Yasudahlah, kuakhiri saja tulisan nyamuk nyamuk ini.
hati dan jemariku mulai dihampiri nyamuk.
jadi ya...
salam nyamuk!

0 komentar:
Posting Komentar