Jumat, 27 Maret 2015

Untuk Semesta Pagi Hari Ini






Ini hari kesekian ribu aku menjejakimu, semesta
Hari kesekian ribu pula aku menambatkan keluh kesah pada mataharimu, semesta
hari kesekian ribu juga aku. Bukan aku. Bagian darimu menorehkan luka pada hatiku, semesta
Untuk yang kesekian ribu kali, semesta, maukah kau mengertiku? Lagi.

Semesta…
Kuharap kau mengertiku dan sangat.
Hatiku hanya meluluh dan mencelos seperti. Bisakah engkau semesta menjadi? Aku. Atau hatiku.
Atau ia, agar tak melulu menggoreskan luka pada hati kecilku.
Atau matahari agar ia tak terlalu terik menertawaiku setiap pagi, semesta.

Semesta…
Aku juga ingin kau tahu. Aku tidak pernah menyalahkanmu. apapun itu.
Aku hanya menunjukmu dengan telunjuk mungilku degan ungkapan lemah.
Semesta, seharusnya kau tahu aku lebih. Lebih darinya. Lebih dari diriku sendiri.

Semesta, pagi ini, kau izinkan aku meng-untukkan sajak ini kepadamu, kan?
Aku tahu kau. Kau selalu terlalu baik begitu.

Terimakasih. Untuk pagi ini. Maksudku, untuk semesta di pagi hari ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Ad Banner

Ad Banner
keles

About me

Laman ini,

Biar jadi rumah para gerutu.

Keluhku pada langit abu-abu.