Selasa, 21 Oktober 2014

Menetapi Sepi

pic by google picture


Menetapi Sepi
Oleh Arini Rachmatika

Dan ketika yang lain tengah melenggang, beranjak menghirup udara kepulangan.
Sang sepi datang menghampiri. Bertanya kabar. Sudah biasa. Tidak kau gubris.
Perihal menetap bukan perkara mudah.
Dan nyanyian sendu bersegera menelisik sela-sela telinga.
Sedih? Tentu tidak.
Cerita-cerita siang menggantung, mengudara.
Mengulangi setiap jengkal kisahnya.
Senang? Tentu sangat tidak.
Sesungguhnya kau hendak berbincang-bincang banyak sekali.
Tentang pagar rumah dan kelas sekolah.
Tentang mengapa dan bagaimana.
Tapi ketika engkau mencoba mendengar,
kata-kata mereka bukan ditujukan padamu.
Begitu terus. Sampai seterusnya.
Dan sang sepi berusaha menahan tawa.
Kepadanyalah seharusnya engkau berkata-kata.

15 oktober 2014

0 komentar:

Posting Komentar

Ad Banner

Ad Banner
keles

About me

Laman ini,

Biar jadi rumah para gerutu.

Keluhku pada langit abu-abu.