Selasa, 25 Oktober 2016

The Weird Feeling



illustrations by unknown artists ok

Ada perasaan, yang dulu kusangka ga akan datang; perasaan khawatir ketika menyadari bahwa hari-hari berjalan sesederhana ini~

Serius, aku gak pernah kepikiran tuh akan datang hal kayak gini. Perasaan nggak nyaman gini. Pemikiran-pemikiran setiap sore habis pulang sekolah, tanpa melakukan apa-apa, tercenung, bertanya lagi; sampe kapan hari-hari berjalan sebiasa ini?

Dulu aku ngeluh kenapa setiap hari aku harus kewalahan, ngatur rencana, ngerasa capek, pegel, kayak pikiran dipangkas abis dari kepalaku, kayak energi udah dieksploitasi sama beberapa pihak, kayak aku gapunya tenaga lagi, kekuatan untuk ngejalanin hari yang kumau.

Sampe liburan terakhir, aku mikirin, kelebihan-kelebihannya kalo aku keluar dari kotak nggak nyamanku, dan meninabobokan kekhawatiran-kekhawatiranku. Dengan nggak menetap di asrama. Dengan itu, aku akan punya lebih banyak waktu. Aku akan bebas. Ide-ideku akan lepas.
Akhirnya, aku memutuskan untuk begitu.

Aku keluar.

Aku beresin kasur dan lipat seprai.

Kukunci lemari.



Akhirnya, aku nggak perlu tinggal di sini lagi…

Tapi itulah cerobohnya aku, aku cuma mikirin kelebihan-kelebihannya, nggak cari kekurangannya karena kukira itu nggak akan ada. Kukira keputusanku yang paling cemerlang.
Awalnya aku cukup hepi.
Bisa berangkat sekolah pagi dan pulang sore, bahkan siang. Aku pulang semaunya. Rasanya aku selalu rindu rumah. Rasanya aku ogah di sekolah. Aku ingin cepat-cepat pulang, dah sekolah…

Sekitar dua bulan aku kayak gitu. Selama dua bulan itu aku ninggalin hafalan-hafalanku, shalat jamaahku, kegiatan bulak-balik ke masjid-ku, bangun jam empat-ku, hingga hal lain datang. Perasaan yang asing.

Sadar; Yaampun, hari gw sederhana amat?

Cukup sederhana dengan datang ke sekolah jam setengah delapan, ngikutin pelajaran, sampe jam setengah tiga-an, kehilangan banyak kabar, dan… pulang.

Yes. Pulang.

Lagi-lagi yang kutemuin adalah jalanan. Konstruksi bangunan. Where’s ma’ life belong?




Dan sialnya kelebihan-kelebihan yang pernah aku pikirin sebelumnya nggak bener-bener kejadian juga, kayak ide-ideku yang kukira bakal lepas.

Enggak.

Aku sering ngerasa artblock. Dan untuk jalan cerita, kurasa aku udah nggak punya plot.
Aku gatau kenapa….

Rasanya dulu di asrama aku selalu punya banyak gagasan baru dan inspirasi yang pengen banget kurealisasiin tapi kepentok waktu dan lain sebagainya; kegiatan di masjid dan kumpul macam-macam. Terus pas nyampe rumah Sabtu Minggu rasanya ku terlalu capek dan maunya leyeh-leyeh aja.

Huft… Kenapa begini.

Sekarang aku punya banyak waktu. Punya setumpuk kesempatan. Tapi ideku… tak satupun brilian. Semuanya basi. Bosan orang dengar.

….dan sekarang aku malah sibuk ngeratap; kenapa hari cuma sesederhana ini?

Aku pengen punya hari yang lebih konkret. Lebih rumit. Lebih nguras emosi. Pikiran. Nyabut akar ide-ide brilian. Aktif di banyak kegiatan. Aku ingin hidup. I’ll be glad to be alive!

Dan. Sekarang. Yang. Kupikirin. Adalah. Kenapa. W. H. Y. Omeji.

Terbersit juga sih mungkin I need a little vacation to refresh my days, tapi nyatanya kan kemaren udah kucoba, dan sama aja. Kok gitu ya. Kenapa sih. Gimana dong. Beri aku masukan lah ya. Trims.



Ratapan selanjutnya; mana belum tau cara nyiapin sbmptn lagi…

__________

Gewe,
24 Oktober 2016


0 komentar:

Posting Komentar

Ad Banner

Ad Banner
keles

About me

Laman ini,

Biar jadi rumah para gerutu.

Keluhku pada langit abu-abu.