Tiga wajah, dan aku bisa menjadi siapa saja.
Aku bisa mengaum ketika sebenarnya diriku hanya kucing kampung
Atau mencicit ketika aku sejatinya seekor serigala sakit. Sakit jiwa.
Wajah pertama, kurajut dali kulit kuda. Tanduk rusa. Dan telinga serigala; di dalamnya akulah pengatur segala rencana.
Wajah kedua, agak lama prosesnya, terbuat dari sayap angsa, rahang kera, dan bulu-bulu beruang Siberia; di tiap jahitnya akulah semesta suasana.
Wajah ketiga, yang paling kucinta, yang paling memakan segala usaha; telah tercipta dari susunan sel paling rumit. Dahi dan rahang manusia. Tulang hidung dan pipi sempurna. Yang senantiasa berpura-pura. Bertingkah seolah paling istimewa; wajahku. Topengku; raut ternista yang kupunya.
___
11 Oktober 2016
0 komentar:
Posting Komentar