Aku tadinya sedang duduk di tepian November
Tapi kemudian berguling-guling di pinggirannya yang licin, kapanpun kepada Desember aku bisa tergelincir
Apa yang akan kuhadiahkan kepada bulan yang sering menjulurkan lidah demi mengecap rasa hujan itu, aku sedang miskin
Miskin puisi, miskin romantisme
Kemarin Rabu. Hari kini memilin-milin dirinya hingga ukuran terkecil dan sengaja memperosokkan tubuh pada gorong-gorong waktu jauh
Kini kamis malam. Sehabis hujan. Trotoar. Perpustakaan.
Udara berenang-renang. Beberapa waktu lalu, oleh angin dan hujan, bebunga angsana itu telah dimakamkan
Aku berjingkat, menelusupkan tangan di antara tombol-tombol telepon, mengira-ngira apakah teman lamaku mau menemaniku mengobrol.
Tidak bersambut pada halo.
Kini Kamis malam. Sehabis hujan. Trotoar. Perpustakaan.
Di sebelah kiri berduyun-duyun dedaunan tersusun
Aku penasaran apa yang cemara-cemara Norfolk itu pikirkan tentangku
Seorang penyepi berputar-putar dalam tanggalan kalender yang dicoretinya sendiri?
Cemara-cemara Norfolk itu mendelik. Aku awas.
Cemara-cemara Norfolk itu terkikik. Aku tersengat imajinasi. Perih.
Jalan setapak panjang menuju gerbang belakang, Solo, 30 November 2017
those norfolk pines portrait was adopted from horticilture magezine, pinterest
di sini banyak terdapat, tapi tidak ada sesuatupun bagiku untuk memotret mereka
0 komentar:
Posting Komentar